MACAM-MACAM PENYIMPANGAN SEKSUAL
MENURUT PARA AHLI Posted
by Matsutono,S.Pd
Perilaku sexual yang sehat bertanggung merupakan tujuan dari
perkembangan seksualitas remaja. Sex yang sehat secara Fisik artinya tidak
tertular penyakit, tidak menyebabkan kehamilan sebelum menikah, tidak menyakiti
dan merusak kesehatan orang lain. Sehat secara psikologi artinya mempunyai
integritas yang kuat (kesesuaian antara nilai, sikap, dan perilaku), mampu
mengambil keputusan dan mempertimbangkan segala resiko yang bakal dihadapi dan
siap atas segala resiko dari keputusan. Sehat secara sosial artinya mampu
mempertimbangkan nilai-nilai sosial yang ada disekitarnya dalam menampilkan
perilaku tertentu (agama, budaya dan sosial), mampu menyesuaikan diri atau
beradaptasi dengan nilai dan norma yang diyakini. Jadi perilaku seks yang sehat
dan bertanggung jawab adalah perilaku yang dipilih berdasarkan pertimbangan
secara fisik, sosial, dan agama serta psikologis. Perilaku Seksual yang
menyimpang Dapat dilihat dari tiga kategori :
1. Dari cara penyaluran dorongan seksualnya : • Masochisme X
Sadisme : Mendapatkan kepuasan dengan siksaan secara fisik atau mental. •
Eksibitionisme : Mendapatkan kepuasan seks dengan memperlihatkan alat
kelaminnya kepada orang lain. • Scoptophilia : Mendapatkan kepuasan seks dari
melihat aktivitas seksual. • Voyeurisme : Mendapatkan kepuasan seks dengan
melihat orang telanjang. • Troilisme : Perilaku seks yang membagi partner
seksual dengan orang lain sementara orang lain menonton. Biasanya pasangan yang
melakukan aktivitas seksual pada waktu dan tempat yang sama sehingga bisa saling
menonton. • Transvestisme : Mendapatkan kepuasan seks dengan memakai pakaian
dari lawan jenisnya. • Seksualoralisme : Mendapatkan kepuasan seks dari
aplikasi mulut pada genitilia partnernya. • Sodomi atau seksual analisme :
Mendapatkan kepuasan seks dengan melakukan hubungan seksual melalui anus.
2. Dari orientasi atau sasaran seksual yang menyimpang •
Pedophilia : Seseorang dewasa mendapat kepuasan seks dari hubungan dengan
anak-anak. • Bestiality : Mendapatkan kepuasan seks dari hubungan dengan
binatang • Zoophilia : Mendapatkan kepuasan dengan melihat aktivitas seksual
dari binatang • Necriphilia : Mendapatkan kepuasan seks dengan melihat mayat,
coitus dengan mayat. • Pornography : Mendapatkan kepuasan seks dengan melihat
gambar porno lebih terpenuhi dibandingkan dengan hubungan seksual yang normal.
• Fetishisme : Pemenuhan dorongan seksual melalui pakaian dalam lawan jenis. •
Frottage : Mendapatkan kepuasan seks dengan meraba orang yang disenangi dan
biasanya orang tersebut tidak mengetahuinya. • Saliromania : biasanya pada
lelaki yang mendapatkan kepuasan seks dengan mengganggu atau mengotori
badan/pakaian dari partnernya. • Gerontoseksuality : Seorang pemuda lebih
senang melakukan hubungan seks dengan perempuan yang berusia lanjut. • Incest :
Hubungan seksual yang dilakukan antara dua orang yang masih satu darah. •
Obscentity : Mendapatkan kepuasan seks dengan mendengarkan perkataan atau gerak
gerik dan gambar yang dianggap menjijikkan. • Mysophilia, coprophilia dan
Urophilia : Senang pada kotoran, faeces dan urine. • Masturbasi : Mendapatkan
kepuasan seks dengan merangsang genitalnya sendiri.
3. Dilihat dari tingkat penyimpangan, keinginan, dan
kekuatan dorongan seksual : • Nymphomania : Seorang wanita yang mempunyai
keinginan seks yang luar biasa atau yang harus terpenuhi tanpa melihat
akibatnya. • Satriasis : Keinginan seksual yang luar biasa dari seorang lelaki.
• Promiscuity dan prostitusi : Mengadakan hubungan seksual dengan banyak orang.
• Perkosaan : Mendapatkan kepuasan seksual dengan cara paksa. Untuk lebih
jelasnya ada beberapa gangguan seksual yang bisa berhubungan dengan penyimpangan
perilaku seksual, yaitu :
1. Gangguan Identitas Jenis : Adanya ketidakesuaian antara
alat kelamin dengan identitas kelamin yang terdapat pada diri seseorang.
2. Parafilia (Deviasi Seks) : Adalah gangguan seksual karena
pada penderita seringkali menghayalkan perbuatan seksual yang tidak lazim,
sehingga khayalan tersebut menjadi kekuatan yang mendorong penderita untuk
mencoba dan melakukan aktivitas yang dikhayalkannya.
3. Disfungsi Psikoseksual : Adanya hambatan pada
selera/minat seksual atau terdapat hambatan pada perubahan psikofisiologik,
yang biasanya terjadi pada orang yang sedang bergairah seksual. Misalnya
hambatan selera seksual, hambatan gairah seks (Impoten, dan firgiditas),
hambatan orgasme, ejakulasi prematur, dispareunia fungsional, vaginismus
fungsional.
4. Ganguan seksula pada remaja : Seringkali dijumpai
ganmgguan seksual pada masa remaja seperti ejakulasi dini atau impotensi, bisa
juga dijumpai adanya hambatan selera seksual dan hamabtan gairah seksual.
Libido seksual yang rendah dan kecemasan yang berkaitan dengan seks, seperti
vaginismus. Namun sebagian dari gangguan tersebut belum bersifat permanen
melainkan bersifat situasional dan belum bisa dikategorikan sebagai kelainan.
Hal ini disebabkan kecemasan dan perasaan bersalah yang begitu kuat, sehingga
bisa menghambat dorongan seksual karena status yang belum membolehkan untuk
melakukan hubungan seksual. Nah setelah baca uraian diatas, terserah pada kamu-kamu.
Sudah tau mana yang menyimpang dan mana yang tidak. Oke ..... berani bilang NO
SEX......!!! pada pasangan kamu.....?***(Atin)
Sumber :
http://matsutono.blogspot.com/2012/09/macam-macam-penyimpangan-seksual.html
Tidak ada komentar :
Posting Komentar